8.9.08

Ucapan Marhaban ya Ramadhan

menjelang bulan Ramadhan ini saya menerima beberapa sms dari temen-temen, semuanya ucapan mohon maaf lahir batin lah...
walau nggak semuanya mampu dtulis, mkn bs mengingatkn pd mrk suatu saat...
oh, ya,, rata-rata sms mereka setelah ini aneh", sy nerima banyak sms, ttg doa ini itu-yg klo g dsbarkan dpt bencana, bener ngga' sih? bkin bingung aj-
so here they are...


Tiada nama seindah ALLAH, Tiada umat semulia MUHAMMAD, tiada agama seindah sebaik ISLAM, tiada melody seramai BEDUK, tiada suara semerdu ADZAN, tiada kitab sehebat AL QURAN, tiada diet mujarab selain PUASA, tiada bulan suci selain RAMADHAN, tiada obat manjur selain ZIKIR. Semalat Menunaikan Ibadah Puasa (O’abang)

Selamat memasuki “BBM” (Bulan Berkah & Maghfirah) Tingkatkan kwalitas “PREMIUM” (Prei Makan & Minum) Jangan lupa isi “SOLAR” (Sholat Lail dengan Rajin) serta “MINYAK TANAH” (Memperbanyak Tadarus & Tahan amarah) dan jangan lupa isi “PULSA” (Puasa lebih Sabar) Maaf Lahir Batin-Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1429 H (Adi)

Marhabban yaa Ramadhan, doa Jibril menjelang Ramadhan, “Ya Allah tolong abaikan puasa umat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan tidak bermaafan lebih dulu kepada orang tua, tidak bermaafan lebih dulu antara suami-istri, tidak bermaafan lebih dulu dengan orang-orang sekitarnya” maka Rasulullah pun mengatakan, “Amin…Amin…Amin”. Maafakan salahkku ya, sucikan hati dengan ikhlas (Tyas)

Dah melewati terawih mala mini, Kecubung batu dari Kalimantan, indah disanding dengan berlian, berhubung senin Ramadhan udeh dating, mari bersihkan diri, untuk menggapai kemenangan, Marhaban ya Ramadhan. Maapin segala kesalahan (Tyas)

Assalamualaiku, aku tak mampu membuat kata-kata nan indah, namun jika segala khilaf telah kulakukan, mohon maaf saya haturkan, merlin beserta keluarga mengucapkan met berpuasa ya… (Merlin)

Marhaban ya Ramadhan… harta yang paling berharga adalah sabar, teman yang paling setia adalah amal, ibadah yang paling indah adalah ikhlas, identitas diri yang paling tinggi (pesan ini terputus dan hingga sekarang saya nggak tahu siapa pengirimnya, mohon maaf lahir batin ya)

Welcome to Ramadhan great Sale! Jangan lewatkan : obral pahala gede-gedean, diskon dosa s/d 100% + doorprize “Lailatul Qadar” Hanya 30 hari. Muup lahir batin yah, met beribadah (Milul)

Asw “Kecubung batu dari Kalimantan, cantik bersanding dengan berlian, berhubung besok udah Ramadhan, salah dan khilaf mohon dimaafkan” Marhaban ya Ramadhan, met puasa y Temand (Retno)

Aku nggak ngirim kata-kata yang bagus cz kelihatannya Cuma teks indah dan nggak tulus, jadi aku ucapin pke bahasaku sendiri. aku Cuma mau ngucapin selamat menjalankan ibadah di bulan Ramadhan, maafin kalau selama ini aku ada berbuat salah baik sengaja maupun nggak sengaja… minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin… moga meningkat ya ibadahnya di bulan penuh berkah ini. Amin…(Adi)

Banyak khilaf yang tlah terjadi. Namun, diri ini tak henti berharap, memohon maaf serta keikhlasan hati. Semoga di bulan Ramadhan ini, mejadi tempat kita memperbaiki diri… (Uya)

Semoga di bulan ini penuh “BBM” (Bulan Barokah & Maghfirah) Tingkatkanlah “PREMIUM” (Prei Makan Minum). Agar dapat “SOLAR” (Sholat lebih Rajin). Dan dapat “MINYAK TANAH” (Mingkatkan Iman, banyak Tahan Nafsu & Amarah) Kalau bias sih “PERTAMAKS” (Perangi Tabiat & Maksiat) Selamat Menjalankan Ibadah Puasa, maafin semua kesalahan Amel ya (Amel)

Hidup ini hanya sebentar kawan. Bentar ganteng, bentar cakep, bentar manis, bentar imoet. Eh, bentar lagi dah puasa, jalani dengan ikhlas demi ridho Allah SWT ya… (Teguh)

Marhaban ya Ramadhan, Saudariku yng kucintai karena Allah, mohon maaf lahir dan batin atas segala khilafku, semoga di bulan puasa yang penuh ampunan ini ibadah kita semakin khusuk. Menjadi hamba-hamba yang semakin bertambah ketaqwaan kita kepada-Nya hingga meraih kemenangan yang hakiki. Aamin (Shinta)

Marhaban ya Ramadhan, bulan suci yang pebuh berkah dan rahmat, mohon ampunan dan maaf dari antum antuma, semoga ini bukan akhir dari sehalanya dalam silahturahmi dan semoga amal ibadah kita diterima sebagai bekal (Edo)

»»  READMORE...

7.9.08

Samarinda, September 5, 2008

Marhaban ya Ramadhan,,

Tidak terasa akhirnya bulan suci ini datang lagi. Bulan penuh berkah dan kemenangan. Setiap muslim berlomba-lomba mengumpulkan pahala, memperbanyak bekal untuk di akhirat kelak.

Tiada kata yang cukup untuk melukiskan bagaimana bahagianya insan yang masih diberi kesempatan untuk dapat bertemu dengan bulan ramadhan ini. Betapa Sang Maha Pengasih begitu menyayangi hamba-Nya. Kita ummat manusia, diberi pengampunan yang begitu besar.

Betapa tidak ada satu pun kata yang dapat terucap untuk mengungkapkan, betapa rindunya kami bertemu bulan suci ini.

Begitu pun diriku. Memang tidak banyak yang dapat dipersiapkan. Malah mungkin tidak ada persiapan yang special, selain mental yang cukup, stamina yang kuat, iman yang tidak tergoyahkan.

Namun itu semua tidaklah mudah. Terutama poin yang paling akhir. Bayangkan saja, umat muslim diwajibkan berpuasa selama 1 bulan penuh. Menahan segala hawa nafsu, baik jasmani maupun rohani.

Jadi, tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan emosi, pikiran buruk dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan dosa. Sebenarnya, menahan emosi tidak hanya dilakukan di bulan ini saja, tetapi juga di bulan yang lainnya.

Tetapi, manusia adalah makhluk yang mudah tergoda dan goyah. Di satu sisi, iman harus selalu diperkuat sedangkan di sisi lain, kebutuhan ekonomi selalu mendesak.

Hal itulah yang saya temukan hari ini. Memang tindak criminal sudah sering terjadi dan disiarkan di media massa, namun ketika hal itu terjadi begitu dekat dengan kita, maka semuanya seakan mustahil. Baru saja kemarin, saya berada di kost seorang teman dan selang beberapa menit ketika saya pulang, dia kehilangan laptopnya.

Berita itu kuterima keesokan harinya, yaitu tadi pagi. Saya sebagai orang yang terahir keluar dari kosnya merasa bersalah sekali. Memang saat itu, yang ada di kostnya hanya kakaknya, seorang teman saya dan saya sendiri. sedangkan Zq teman saya yang tinggal di sana sedang tidak ada. Saya dan Yani, sedang mengerjakan madding, di depan kamar zq tanpa masuk ke dalam. Kami tidak berani mengganggu kakak zq karena kakaknya sedang bersama temannya. Tetapi ketika saya harus mencari barang di dalam kamar, terpaksa Yani mengetuk pintu kamar dan meminta pertolongan kakak. Setelah saat itu, teman kakak zq pulang dan pintu kamar zq tetap terbuka setengah hingga kami memutuskan untuk pulang.

Yani harus pulang duluan dengan motor, sedangkan saya harus menunggu jemputan, jadi setelah Yani keluar lebih dulu saya tetap menunggi di depan kamar. Jujur saja, saya benar-benar tidak tahu kalau kakak tertidur di dalam kamar, entah apa yang ada dipikiran saya waktu itu, karena saya hanya berfikir kakak sudah tahu kami akan pulang, dan saya harus ada di rumah, ada janji.

Jadi setelah bosan menunggu di dalam, saya memutuskan menunggu di luar. Dan betapa bodohnya saya tidak pamit apalagi menutup pintu kamar itu. Saya masih berfikir, kakak zq masih sibuk dan tahu kalau kami sudah pulang, jadi saya langsung keluar saja.

Tidak ada kecurigaan sedikit pun pada lingkungan saya ketika itu. Ternyata kejadian itu hanya berselang beberapa menit antara kepulangan saya dan kedatangan zq, yaitu 20 menit.

Memang kronologis kejadiannya tidak dapat dijelaskan. Yang ada dalam pikiran saya adalah, mengapa seseorang begitu teganya merebut harta milik orang lain, terlebih lagi dalam bulan Ramadhan ini. Di saat pahala bertaburan di dunia. Hal ini otomatis membuat kecurigaan timbul dimana-mana. Airmata berlinang dan sudah pasti walau sudah sedikit, mencurigai termasuk dalam pikiran buruk. Apakah dosa kami bertambah?

Zq dan kakaknya tidak dapat berdiam diri, mereka mendatangi rumah saya untuk mendengan lebih jelas, waktu dan siapa saja yang saya lihat saat itu. Bolehkah kami curiga? Jika tersangkanya adalah orang dalam? Entahlah…

Saya hanya dapat berdoa. Semoga mereka masih dilimpahkan rezeki dari Allah SWT. Alhamdullah, jika barang yang hilang tersebut dapat ditemukan kembali. Alhamdulillah, jika mereka diberikan kesabaran dalam menghadapi cobaan berat ini, apalagi dalam bulan Ramadhan. Alhamdulillah, mereka selalu teguh berjalan di jalan kebenaran.

Semoga mereka mendapat berita yang mengembirakan. Semoga muslim dapat selalu menahan hawa nafsunya. Agar pertemuan di tahun ini menjadi kolan pahala, menjadikan muslim yang taqwa selalu…amin…

»»  READMORE...