Biar kutulis surat cintaku untuk setiap nafas yang berhembus bersamaku selama belajar disini.
Siapa sangka, perjalanan membawaku ke sini.
Siapa kira, jalan hidupku harus kulewati bersama kalian.
Tapi tak ada sejengkal pikiranku, sedikit pun aku merasa kecewa atau menyesal. Walau harus bergulat dengan logika dan teori, ketika semua kenyataan tidak sesuai harapan. Namun, dari hati yang terdalam aku benar-benar bahagia bersama kalian.
Kalian satu-satunya alasan dan peganganku disini, yang membuatku terdorong untuk terus bertahan dan bangkit di tengah-tengah masalah yang tak kunjung usai.
Hal lain yang kusyukuri di sini adalah begitu banyak hal baru yang kupelajari. Betapa hidup tak sesempit itu. Betapa banyak hak yang diberikan padaku untuk terus dan terus mencoba hal baru, dan itu menyenangkan!
kalian membuatku menjadi penting disini. Membuat aku berusaha menghargai diriku sendiri.
Aku belajar untuk menghargai diriku.
Aku belajar untuk menghormati diriku.
Aku belajar untuk percaya pada diriku.
Bukankah itu luarbiasa??
Masih kuingat, wajah wajah asing itu, ketika pertama bertemu. Benar-benar asing. Meragukan diriku yang tak mungkin menyatu ini untuk bergaul. Namun kalian semua mengajariku untuk menerima dan diterima. Akankah ini terus berlanjut?
Orang-orang asing yang kusayang.
Yang menghibur setiap hari penatku. Yang tertawa di setiap kesedihan.
Semoga inilah apa adanya kalian. Bukan topeng senyum atau badut penghibur bahkan serigala yang tersembunyi di tiap tawa.
Betapa rindunya diriku tertawa bersama kalian.
For April
Sang ibu yang jarang sekali kutegur di komunikator, namun tak akan berhenti berceloteh d isms. Kesabaran tersirat jelas di wajahmu, semoga aku bisa belajar lebih sabar sepertimu. Lebih telaten dan berpikiran luas.
For Rizal
Kawan yang hidupnya penuh keberuntungan menurutku, tidak pernah sinis selama ngobrol bersamanya. Senang sekali bisa punya teman yang bersemangat dan menjadi figure penyemangat. Agar kami tak segan untuk turut sukses seperti dirinya. Selamat berjuang kawan, semoga tak ada hambatan berarti sepanjang jalanmu.
For Olan
Kawan rempongku ini. Tak ada kesedihan di matanya, tak ada kesulitan pada tiap candanya. Namun jauh di dalamnya aku sedikit tau, bahwa tak ada senyumnya saat malam. Tak ada tawanya ketika sendiri. Semoga dirimu bisa singkirkan semua haling itu satu per satu. Hilangkan semua rintang itu perlahan-lahan. Maavkan diriku yang hanya dapat menjadi pendengar. Maavkan diriku yang hanya bisa membantu sedikit. Jangan suka panic, karena aku akan lebih panic lagi.
For Iwan
Satu-satunya orang yang mampu mengoperasikan kameraku dengan baik, agar diriku akan selalu menjadi salah satu objek dalam foto. Sangat mengerti hobi narsisku. Maavkan aku yang tak bisa menegurmu di komunikator setiap saat, karena takut mengganggu kerjamu yang sepertinya sangat sibuk. Maavkan diriku yang bikin repot sepanjang jalan pulang dari Samboja, karena harus tidur sepanjang jalan. Terima kasih untuk semua kesabaran mendengat celotehanku.
For Aisyah
Salah dua Ibu di antara semua teman-teman coop ku. Sosok yang tidak mudah di tebak. Karena wajahnya yang minim ekspresi. Jangan terlalu serius, mari tersenyum. Terimakasih sudah mau main ke BRI lantai 7 untuk menjengukku*mana adaaaaa* dan maavkan diriku untuk setiap kesalahan yang pernah saya lakukan.
For Franky
Yang tidak jelas sosoknya. Yang hanya bertemu 2 kali ketika hari pertama di base dan saat bermain di pantai Kemala. Sangat sigap dalam menghadapai masalah, tidak panic sama sekali. Sangat betah menghapaki dirku, sangat betah membuatku terhina hina*hadeehhh* sayang sekali kita tak banyak berkumpul dengan teman-teman yang lain
For Yeni
Salah satu kawan coop yang bisa hilang tak terdeteksi. Teman yang sibuk sekali ternyata. Semangatnya tak terasa, namun bisa diliat dia juga tak luput dari kerja keras dalam menghasilkan hasil terbaik selama kegiatan ini. Tak ada kata yang tepat untuknya, salut untuknya yang di tempatkan di bagian itu. Tak bisa bayangkan jika diriku di situ, bisa gila kayaknya.
For ikhwan
Kawan yang selalu sabar di segala situasi. Yang selalu tersenyum di kondisi apapun. Terima kasih untuk semua tawaran bantuannya. Terima kasih untuk semua interest yang diberikan ketika aku bercerita. Terima kasih untuk hobi menelpon Ronald-pacar anda- di setiap sore. Maavkan diriku yang tak bisa membantu apapun. Mungkin tak ada yang bisa saya lakukan sepertinya hahahaaa
For Zulmi
Si lesung pipi yang murah senyum dan tak segan segan menghina ini benar-benar sangat supel. Selalu berusaha meluangkan waktunya yang terhimpit himpit untuk berkumpul besama. Terima kasih untuk semua tawa itu. Aku akan sangat merindukanmu teman. =)
For Winny
Sosoknya yang baru kusadari ternyata hanya punya kesempatan berkumpul sebanyak 3 kali ini, ternyata sangat leeebaaayy. Tak bisa berhenti tawaku hanya dengan melihat wajahnya. Kemampuannya membagi waktu patut ditiru. Hidupnya yang penuh warna, tak bisa membuatnya terlihat pusing. Maavkan diriku yang tak bisa mencoba mengenalmu lebih dalam, karena takut sakit perut jika sehari bersamamu…. Hehehe
For Wandi
Ketua yang sangat sabar dengan kelakuan teman-temannya. Maafkan kami yang tidak bisa membedakan rumah sakit dan rumah makan. Teman yang selalu memprotes kebiasaan makanku, namun mulai menghentikan itu ketika terkena usus buntu, hehehe saya lebih sehat ternyataaaa…. Hentikan memasang wajah lusuh di antara gelak tawa kami, mari tersenyuuumm..
For David
Teman yang sangat supel, tidak segan-segan mengajak ngobrol diriku yang baru dikenalnya ini. Terima kasih untuk semua rute aneh ketika mengantarku pulang, hehehe katanya jalan tikus, kayaknya saya akan tetap tersesat jika lewat manapun. Maafkan tetanggamu ini yang tak bisa menjadi tetangga yang baik selama di sini. Terima kasih untuk kesediaan berkumpul bersama, untuk semua lagu yang dimainkan. Semoga tidak akan ada habisnya.
For Bedur
Dari dia, aku belajar santai. Melihat wujudnya yang seperti tanpa masalah membuat kita jauh dari pikiran ruwet selama di kantor. Beneran just action. Sabar sekali ketika menyambut rombongan com yang ribut ketika berkunjung ke HR. maafkan kami yang mengganggu pekerjaanmu. Jangan berhenti bercanda. Jangan berhenti menenangkan forum yang terkejut. Dan berhentilah menjadi salah satu pencetus ide hombreng diantara sesame kalian. hehehe
For Fattah
Oknum yang sejak awal tidak diperhitungkan ini ternyata berhasil mencuri hati sahabatku selama di sini. Tindak tanduk kalian hingga 3 bulan terakhir memang mencurigakan, namun aku sungguh tak menyangka ternyata kalian telah jauh melangkah. Darimu, aku belajar untuk sabar, menjadi juru bicara yang baik. Mencoba lebih dalam lagi untuk melihat masalah dari sisi yang lebih luas. Agar tidak ada perkataanku yang sia-sia. Terima kasih untuk semua percaya itu. Maafkan aku untuk semua ucapanku yang tak sesuai akal dan hatimu. Semoga kamu bisa menjaga hati dan fisik sahabatku. Berilah percaya seperti kuberikan padamu.
For Lya
Nona yang sangat penuh schedule nya ini, akhirnya bisa bersedia berkumpul bersama kami pada saat saat terakhir. Beneran senang sekali akhirnya punya foto bareng bersamanya. Semoga dirimu tak pernah bosan selalu menjengukku pada pagi dan siang hari, untuk melihat semua kegiatan aneh kami di kantor. Semoga sukses dengan program diet mu, ayo semangaatt!
For Ernest
Emberku, penampung semua rasa beteku, pendengar yang reaktip, pembicara yang responsip. Yang sabar sekali mendengarkanku ngambek. Yang tak henti-hentinya mengomeli kebiasaan makanku. Yang tak pernah bosan menerima komentarku yang tak berperasaan. Menerima muka lusuhku. Menerima permintaan anehku. Terima kasih untuk semua itu kawan. Terima kasih untuk setiap tawa. Walau tak dipungkiri wajahmu seperti penipu, tapi percayalah kamu tetap terpercaya. Dan aku benci sekali kelakuanmu yang mampu membuka semua hal yang seharusnya tak kuberi tahu. Semoga semua saran itu bukan hanya sekedar saran. Terima kasih untuk setiap perhatian yang kau berikan, dan bukan bermaksud bergelantungan di sekitarmu, tapi seperti yang kupinta, jangan lepaskan temanmu ini, walau aku percaya aku cukup kuat namun jatuh itu tetap sakit rasanya.
For Deni
Si ketus bin egois yang sangat sangat pemarahan dan tidak sabaran. Darimu aku kembali belajar mendengarkan dan sabar. Belajar mengerti dan menerima karakter yang tidak mengerti diriku. Belajar sadar akan perkembangan pembicaraan dan celetukan di milis, berusaha mengingatkan jika sudah terlalu jauh dari batasnya. Terima kasih untuk medengarkan semua ceritaku, memberiku tumpangan dan membiarkanku tidur sepanjang jalan dan di segala kondisi. Semoga dirimu tidak marah dan kesal menjadi korban sebagai bahan olokan teman-teman yang betah sekali selama 6 bulan. Maafku kusampaikan untuk semua pikiranku yang kadang tidak nyambung tepat pada waktunya. Untuk semua gangguan selama kau bekerja. Untuk semua perlakuan burukku padamu, yang tak sesuai harapmu. Terima kasih untuk kejujuran dan kepercayaan yang diberikan padaku. Biar aku belajar dan jangan beranjak, karena aku pasti butuh pertolongan.
For Ronald
Kutemukan sosok adikku pada dirinya. Tinggi besar, supel, dengan hobi yang tak terduga, penyakit malas dan lupa yang mendarah daging dan kesabaran tak terduga. Orang yang selalu membuatku marah dan tertawa sekaligus. Orang yang bisa membuatku berpikir berkali-kali untuk meneriakinya, karena hanya akan membuatku semakin kesal, dia tak akan tergubris, seperti adikku. Terima kasihku untukmu atas semua hiburanmu selama di kantor. Semua intrikmu untuk mengagetkan kami, semua ketenangan ketika aku panic. Semua celetukan yang mencairkan suasana. Semua kesabaran yang diajarkan dalam menghadapai mulut dan mata menusuk di sana. Semua kesabaran dalam menyelesaikan masalah. Semua kelakuanmu untuk melatih kesabaranku. Maafkan sikapku yang tidak sabaran, terlalu panic, terlalu bawel, terlalu repot dengan semua pekerjaan. Semoga kamu tak akan pernah lupa pada hari-hari di kantor dengan wallpaper dan lagu-lagu anehmu itu.
For Nova
And the last but not the least, sahabatku, ojekku, media pembelajaranku, sumber inspirasi, sumber ketenangan, sumber kesabaranku. Darimu aku belajar menerima, belajar menarik nafas diantara sisa sisa tenaga. belajar mendengarkan dan berbicara. Tidak bosan-bosannya kukatakan, kamu sungguh pendengar yang baik. Pengamat yang payah. Bisa menempatkan diri dengan sungguh sangat tidak tepat, namun tidak pernah mengurangi rasa sayangku. Terima kasih untuk waktu yang diberikan saat airmataku tak mau berhenti mengalir. Untuk semua kalimat lebay pemberi semangat itu.
Aku belajar berbicara di sini, belajar untuk berhenti menyembunyikan inginku. Belajar mencurahkan seluruh isi hatiku yang memang pantas didengar. Aku belajar berbicara jujur padamu, karena aku yakin kau berhak mendapatkannya. Karena itu, kesal rasanya jika kamu berbohong. Walaupun aku tau, tidak semua bisa kau ceritakan, namun kadang rasanya tidak adil jika hanya aku yang kau dengarkan. Biarkan aku menerapkan ilmu mendengarkan itu padamu. Agar aku merasa sedikit berguna bagimu.
Jaga dirimu baik-baik kawan. Jangan terlena oleh kesenangan sesaat dan waktu luang yang berlimpah. Bangun pondasimu sekokoh kokohnya, tancapkan tiang penyelamat sedalam-dalamnya, lalu kencangkan ikatanmu, biar kau selalu ingat ada daratan di sini, ada kenyataan di sini. Karena pada akhirnya, semua kesulitan akan kau hadapi sendiri, oleh karena itu, jangan jatuh terlalu dalam.
Luangkan waktumu untuk belajar hal baru, mendengarkan dengan sigap, sehingga informasi dapat tersampaikan tanpa ada kesalahpahaman. Benci rasanya jika harus telmi di saat genting.
Jangan pernah bosan dengan celotehanku, jangan pernah bosan dengan cerewetku, seperti yang kau bilang, aku banyak maunya. Tapi hentikan pujianmu, hanya akan membuatku besar telinga dan puas di tempat.
Untuk sahabatku yang lebay, maafkan aku selama 6 bulan ini dan semoga untuk bulan bulan selanjutnya. Untuk semua kesalmu, untuk semua salahku yang tak terhitung dan tak mampu kusebut. Untuk semua ketahanan mentalmu bersamaku hampir sehari semalam selama 6 bulan. Akankah kita tetap ditakdirkan hadir sepaket? Sayang buat nova tak terhingga.
Sudahkah kusebut aku banyak belajar di sini?
Sepertinya sudah.
Terima kasih untuk sayang yang diberikan kepadaku yang sempat berpikir tak pantas disayang.
Teman-temanku lebay eehh…